NEWS UPDATE

Pemerintah Tekankan Pentingnya Bahasa Mandarin di Sekolah

Sabtu, 22 Mei 2010 19:24 WIB
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-  Wakil Mendiknas  Fasli Jalal menegaskan pentingnya penguasaan bahasa Mandarin yang semakin mendunia. Penyelenggara pendidikan sudah saatnya mengembangkan pembelajaran Bahasa Mandarin.

Demikian dikatakan Fasli saat membuka Workshop Nasional "Peran Kepala Sekolah dalam Pengelolaan Pembelajaran Bahasa Mandarin di Sekolah" di Hotel Atlet Century Park Jakarta sebagaimana dirilis depdiknas, Sabtu (22/5)

Kegiatan workshop ini diikuti 211 peserta  dari 27 provinsi, meliputi SD/SMP/SMA/SMK, pesantren, lembaga pendidikan, perwakilan perguruan tinggi, dan pengurus yayasan penyelenggara pendidikan. Kegiatan ini bertujuan membuka wawasan para pengelola dan penyelenggara pendidikan pentingnya mengusai Bahasa Mandarin yang semakin mendunia.

Hadir dalam acara ini Atase Pendidikan Republik Rakyat China, serta pengurus Badan Koordinasi Pendidikan Bahasa Mandarin (BKPBM) Jakarta. Mereka memberikan dorongan semangat, dan bantuan moril maupun materiil dalam mengembangkan pembelajaran Bahasa Mandarin.

Peserta dari Indonesia dipimpin Imam Subandi,  dari Direktorat Tenaga Kependidikan. Dia telah mengikuti Konferensi ASEAN antar kepala sekolah dan pengurus Yayasan ke Provinsi Hainan di China pada September 2009. Keikutsertaannya difasilitasi Kementerian Pendidikan Nasional, Kantor Berita Bahasa Asing Hanban, dan BKPBM Jakarta.

Hanban, yang didanai pemerintah China, kini bekerja sama dengan National Association of Independent School, perwakilan dari sekolah-sekolah swasta di Amerika Serikat. Di Inggris lebih dari 400 sekolah menengah mempelajari Bahasa Mandarin. Pelajaran bahasa Mandarin juga semakin terkenal dan meningkat di Afrika, dan Asia.

Karena itu, kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan pemikiran yang dapat disumbangkan dalam mengembangkan, dan meningkatkan kualitas pendidikan pada umumnya. Khususnya pembelajaran Bahasa Mandarin di sekolah, yang bermuara pada peningkatan kompetensi dan daya saing tunas-tunas Indonesia. (*)


Minggu, 14/07/2013 12:48 WIB

Kurikulum 2013 Siap Diterapkan Bertahap Mulai Senin Besok hingga 2015

Nograhany Widhi K - detikNews


 (Foto: Agung Pambudhy/detikcom)
Jakarta - Kurikulum 2013 siap diterapkan mulai tahun ajaran baru yang jatuh Senin (15/7/2013) besok secara bertahap. Kurikulum 2013 ini akan dilaksanakan bertahap hingga tuntas pada 2015.

Untuk penerapan tahap pertama sebanyak 6.326 sekolah sasaran dari SD-SMA se-Indonesia akan mulai menerapkan Kurikulum 2013 besok.

"Penerapannya terbatas dan bertahap hingga selesai tuntas Insya Allah pada 2015," jelas Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemendikbud Ibnu Hamad ketika dihubungi detikcom, Minggu (14/7/2013).

Ibnu menjelaskan, penerapan secara bertahap selain membatasi sekolah sasaran pada awal penerapan, Kurikulum 2013 ini juga tak diterapkan pada seluruh jenjang kelas. Untuk SD, Kurikulum 2013 akan diterapkan pada kelas 1 dan kelas 4. Sedangkan untuk SMP dan SMA hanya diterapkan pada kelas 1 saja.

"Nah karena itu Ujian Nasional (UN) hingga tahun 2015 masih kurikulum lama," jelas Ibnu.

Ibnu sedang mendampingi Mendikbud M Nuh yang mengecek persiapan pelaksanaan Kurikulum 2013 di Yogyakarta. Sejak pukul 09.00 WIB, M Nuh berkeliling mengecek persiapan sekolah sasaran Kurikulum 2013 ini. Ada 4 sekolah yang dikunjungi M Nuh, yakni SMA Kolese De Britto, SMKN 2 Depok-Sleman, SMPN 8 Yogyakarta dan SDN Serayu Yogyakarta.

"Pak Menteri dan rombongan ke lapangan untuk mengecek buku-buku yang sudah tersedia di sekolah. Nah yang bilang bukunya belum ada, jangan-jangan yang dimaksud di sekolah yang belum menerapkan Kurikulum 2013. Atau sekolah sasaran tapi yang kelasnya tidak menjadi sasaran penerapan kurikulum," jelas Ibnu.